DPRD Kota Kendari dalam hal ini alat kelengkapan komisi menggelar rapat kerja bersama PT Pertamina membahas melambungnya harga gas elpiji di kota Kendari. Senin, (30/10/2023).
Rapat yang digelar di ruang aspirasi Sekretariat DPRD kota Kendari ini, dipimpin Ketua Komisi 2 Rizki Brilian pagala didampingi ketua komisi 1 Laode lawama, wakil ketua komisi 2 Sahabbudin, anggota DPRD komisi 1 dan 2 antara lain Apriliani puspitawati, Andi Sulolipu, La Yuli dan M. Syaifullah Usman.
Dalam penjelasannya PT Pertamina menjelaskan penyebab terjadinya kenaikan harga disebabkan oleh terbakarnya SPBU Kabupaten Konawe dan belum dilanjutkannya izin migas SPB Kolaka sehingga pengisian gas elpiji di dua daerah tersebut dilakukan di kota Kendari.
Saat ini pengisian gas pada proses recovery menuju pengisian gas elpiji kembali normal dan pihak Pertamina tetap melakukan pengawasan terhadap pangkalan pangkalan Pertamina di kota Kendari jika ditemukan pelanggaran pihak Pertamina tidak segan-segan mencabut izin pangkalan tersebut.
Rapat kerja ini juga dihadiri oleh asisten 2 setda Kota Kendari Jahudding, pihak PT Pertamina MOR VII. Disdagko UKM Kota Kendari.
Rapat kerja kemudian menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu :
- Memberikan kesempatan kepada pemerintah kota Kendari dalam hal ini Dinas perdagangan untuk merancang regulasi yang akan mengatur pangkalan di mana setiap pangkalan harus memiliki data dasar yaitu warga miskin yang akan dilaporkan setiap agen sebelum agen menyalurkan gas elpiji ke pangkalan-pangkalan.
- Untuk menjaga inflasi perlu diadakan monev beberapa waktu oleh Dinas perdagangan khususnya di titik-titik pangkalan dan agen untuk menjaga isu penimbunan dan harga yang melonjak.
- pihak Pertamina agar menyampaikan data agen dan pangkalan disertai dengan kuota masing-masing pangkalan kepada pemerintah kota Kendari dan DPRD Kota Kendari.
Selanjutnya komisi 2 juga menggelar rapat kerja bersama PADM Tirta anoa Kendari yang dihadiri langsung oleh PLH direktur Muhammad Saiful. Di mana dalam keterangannya direktur PDAM menjelaskan bahwa persediaan air bersih kota Kendari hingga awal tahun 2024 masih terjaga sehingga diharapkan masyarakat tidak khawatir.
Raker bersama PDM Tirta anoa menghasilkan kesimpulan yaitu agar PDAM Tirta anoa memperbaiki sistimasi dan mekanisme pelayanan air bersih kepada masyarakat kota Kendari.